Menu

Thursday, September 12, 2019

Peran dan Kewajiban Mahasiswa




EKSISTENSI DAN PERGERAKAN MAHASISWA





ANNISA RABIATUL UMRAH
1847241030
28 C





HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019







ANTARA PERAN DAN KEWAJIBAN
Mahasiswa merupakan seorang yang tercatat namanya secara administrasi di salah satu perguruan tinggi negeri/swasta dan mengikuti semester berjalan. Tetapi, di balik itu mahasiswa mempunyai peran yang begitu besar di kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik atau buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negaranya terutama mahasiswa. Generasi muda merupakan salah satu pilar penting penentu bangsa. Tulang punggung perubahan itu ada di tangan pemuda, khususnya mahasiswa.Oleh karna itu mahasiswa harus terus melakukan pergerakan.
Mahasiswa sebagai seorang yang mengenyam bangku pendidikan tertinggi memiliki peran penting dalam pendidikan di negaranya. Sesuai dengan tiga peran mahasiswa yaitu, Pertama adalah Iron Stock yang berarti stock besi. Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu diharapkan mahasiswa mampu menjadi manusia-manusia tangguh yang dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Kedua agen of change yang berarti agen perubahan. Mahasiswa tidak hanya merubah dirinya sendiri tetapi mahasiswa memiliki peran sebagai agen perubahan di kehidupan masyarakat terlebih lagi bangsa dan Negara. Ketiga adalah Social Control yang berarti pengontrol social. Di landasi dengan pengetahuannya, tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan pola berfikirnya, mahasiswa di harapkan mampu menjadi pengontrol di masyarakat. 
Dunia perkuliahan sudah sangat berbeda dengan dunia SMA. Mahasiswa tidak lagi seperti siswa yang terus di beri pengetahuan atau istilahnya copy paste jika membuat sebuah makalah, namun mahasiswa dituntut untuk mempunyai pendapat sendiri atau minimal sebelum masuk kelas dia sudah punya pemahaman agar di kelas arah pembelajarannya bisa lebih ke diskusi. Seorang mahasiswa dikenal sebagai seorang yang berfikir dewasa, kritis dalam menyikapi suatu masalah di negaranya. Sama halnya dengan dunia pendidikan.
Sebagai seorang mahasiswa tentunya kita harus tahu bagaimana kondisi pendidikan di Negara kita sekarang ini. Apakah pendidikan di Negara kita ini sudah memadai? Apakah sudah tidak ada anak Indonesia yang tidak merasakan bangku sekolah ? apakah semua masyarakat Indonesia mampu menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang sarjana? Tentunya tidak. Faktanya banyak generasi penerus bangsa yang tidak bisa menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang sarjana. Jangankan sarjana bahkan ada yang tidak bisa menyelesaikan pendidikannya di bangku SMA bahkan SMP. Sungguh sangat miris dunia pendidikan di negeri kita.
Saya sebagai mahasiswa sangat prihatin melihat keadaan pendidikan sekarang ini. Bahkan sekarang yang sedang viral dikalangan mahasiswa yaitu mengenai UKT (uang kuliah tunggal) yang dimana UKT ini setiap tahunnya meningkat sehingga sangat memberatkan mahasiswa terutama orang tua mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki uang berlebih mungkin tidak mempermasalahkan itu, tetapi bagaimana dengan mahasiswa yang hidupnya kekurangan? Pastinya itu akan menjadi beban yang berat untuk mereka. Selain itu, UKT juga sekarang ini sudah tidak tunggal lagi, kenapa? Karena banyak pembayaran-pembayaran di luar UKT.
Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai mahasiswa setelah melihat keadaan ini? Tentunya kita harus melakukan pergerakan, menyuarakan aspirasi kita, merealisasikan ilmu yang kita dapat di bangku perkuliahan untuk masa depan negeri kita. Jangan jadikan pendidikan di negeri kita sebagai ajang pamer kekayaan. Itulah peran yang harus dilakukan mahasiswa. Tetapi, bagaimana jika peran mahasiswa tersebut terlaksana sedangkan kewajibannya tidak terlaksana dengan baik? Tentunya itu tidak bisa dikatakan sebagai mahasiswa yang baik.
Mari bedakan antara kewajiban dan peran. Kewajiban adalah sesuatu yang harus benar-benar dipenuhi yang sifatnya mutlak apabila tidak maka bisa terancam masalah yang besar. Kita bisa katakana kewajiban merupakan kebutuhan primer yang harus benar-benar terpenuhi. Peran adalah sebuah tanggung jawab yang ditanggung seseorang karena menyandang peran tersebut.
Kewajiban utama mahasiswa adalah soal akademik. Tujuan mahasiswa untuk ke kampus adalah belajar, namun jika proses belajarnya tidak baik atau bermasalah maka ia sudah melalaikan kewajibannya. Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang lebih mementingkan kegiatan organisasi dari pada akademiknya? Sisi akademik apabila dia sering bolos atau IPKnya selalu di bawah beban maka ia belum bisa dikatakan sebagai mahasiswa yang baik. Bagaimana bila seorang mahasiswa di bidang akademiknya standar lalu dia prestasi atau pencapaiannya bagus di luar kelas? Ya tentu bagus dan harus di pertahankan. Mahasiswa ini termasuk luar biasa baik atau sangat baik. Tidak berarti beres soal akademik itu IPK harus 4,00 atau 3,50 keatas namun mampu menyelesaikan kewajiban akademiknya dengan baik. Misalnya IPK hanya 3,00 pas-pasan namun tidak ada mata kuliah yang mengulang karena nilai terlalu jelek atau tidak pernah bermasalah.
Menjadi mahasiswa sama seperti menjalani kehidupan di mayarakat. Semuanya tentang pilihan aktif di organisasi ataupun tidak. Namun, pasti di dalam kehidupan ada kewajiban yang harus dipenuhi apapun pilihan atau jalan kita sebab itu sesuatu yang mutlak sama seperti menjadi mahasiswa. Saat kita memilih untuk menjadi mahasiswa yang aktif di organisasi, maka kita tetap memiliki kewajiban akademik yang harus kita penuhi. Mahasiswa yang baik adalah mereka yang tidak lalai akan kewajibannya. Dan mahasiswa yang luar biasa baik atau sangat baik adalah mereka yang tidak lalai akan kewajibannya dan tetap menjalankan perannya dengan sangat baik.






DAFTAR PUSTAKA
Rizki, AM.2018.7 JalanMahasiswa.Sukabumi:CV Jejak
Arifudin.2018.GerakanMahasiswaDiborgol. Surabaya:Media SahabatCendekia
Kirnandita, Patresia and Ariadinata, Jumali. 2013. DeritaMahasiswa. Jakarta Selatan :Gagas Media



Essay EKSISTENSI dan PERGERAKAN MAHASISWA


 




EKSISTENSI DAN PERGERAKAN MAHASISWA




Riska Andriani
1847241013
28  C



HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019






AGENT OF CHANGE
Mahasiswa adalah agent of change dan control sosial yang akan membawa perubahan bagi masyarakat atau disebut sebagai pelopor gerakan perubahan, dalam arti perubahan ke arah yang lebih baik. Mahasiswa dikenal sebagai seorang aktivis yang tentunya memiliki wawasan yang luas, prestasi akademik yang baik, moral serta akhlak yang terpuji, karena dengan hal itulah mahasiswa akan mampu melakukan gerakan perubahan. Gerakan dilakukan dengan membawa ide dan gagasan menyangkut perubahan pada suatu kebijakan yang dianggap tidak menguntungkan atau keburukan yang ditimbulkan lebih banyak, dan justru malah merugikan banyak pihak.
Salah satu contoh bentuk gerakan perubahan yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan demonstrasi. Sebelumnya perlu diketahui bahwa karakteristik  seorang mahasiswa ialah kerasionalan dalam berpikir yang sesuai dengan akal dan pertimbangan yang logis. Mahasiswa bukan pemikir asal-asalan yang bertindak tanpa alasan. Peristiwa masa lalu membuktikan bahwa eksistensi mahasiswa Indonesia telah menorehkan sejarah bertinta emas, seperti Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, Revolusi Pemuda 1945, Gerakan Mahasiswa Angkatan 66, 74, 78, 80-an, dan puncak reformasi tahun 1998 di mana gerakan mahasiswa dan gerakan rakyat pro-demokrasi berhasil meruntuhkan rezim diktator Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun pada masa orde baru  dan melahirkan Reformasi.
Akibat pergerakan yang terstuktur dan masif saat itu, mahasiswa mampu meletakkan posisinya pada titik pencapaian terbaik, menjadi agent of change maupun sebagai agent of social control. Inilah yang membuktikan bahwa mahasiswa mampu menoreh terobosan yang berarti, meskipun saat ini kita mendengar banyaknya judgment mengenai mahasiswa yang beransur-ansur kehilangan eksistensinya. Namun pendapat itu masih menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Namun sebagai seorang mahasiswa tentunya kita harus mempertahankan eksistensi kita. Kita perlu meyakinkan bahwa pendapat buruk mereka tentang pergerakan mahasiswa itu salah. Kembali lagi bahwa mahasiswa selalu berusaha memperoleh terobosan demi kepentingan orang banyak.
Mahasiswa bukanlah seorang demonstran yang hanya berteriak, mengacau di jalan, merusak fasilitas, dan mengganggu kenyamanan umum. Tapi mahasiswa lebih dari itu, mahasiswa adalah generasi yang berani beresiko, punya pikiran rasional, dan percaya pada nilai-nilai global. Kita mengetahui mahasiswa juga berfungsi sebagai penyambung lidah antara masyarakat dengan pemerintah. Mengenai pendapat buruk dari pihak tertentu mengenai tindakan mahasiswa di jalan, mungkin mereka hanya belum tahu dan paham tentang apa sebenarnya tujuan yang ingin mahasiswa capai dari tindakan tersebut. Nah, melalui tulisan ini masyarakat perlu memahami bahwa tindakan yang kemudian mahasiswa lakukan yang menurut anda sangatlah mengganggu, itu sebenarnya adalah bentuk kepedulian mahasiswa untuk mengembalikan atau mewujudkan apa yang kemudian menjadi hak masyarakat. Misalnya saja dari pihak pemerintah tidak memenuhi ataukah malah menelantarkan hak yang seharusnya masyarakat peroleh, di situlah saatnya mahasiswa berperan sebagai agen untuk melakukan pembenahan. Di mana mahasiswa yang dikenal sebagai kaum intelektual yang seharusnya mampu menjadi penengah atau perantara untuk mengawal dan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Mengenai tindakan anarki yang dilakukan oleh mahasiswa, inilah yang merupakan tindak lanjut dari pergerakan yang dilakukan sebelumnya. Bilamana pemerintah tidak mendengar atau mengabaikan aspirasi yang telah disampaikan.
Hingga zaman Reformasi saat ini pun eksistensi dan pergerakan mahasiswa masih tetap berlanjut. Mahasiswa masih tetap berada di garis depan dalam setiap gerakan pembebasan tanah air untuk menentang kezaliman. Namun keadaan mahasiswa yang ada saat ini memang berbeda dengan keadaan pada saat sebelum Reformasi. Mengapa demikian ? Ini bisa dipengaruhi oleh tingkat kesadaran serta pemahaman akan peran dan fungsi dari mahasiswa yang saat ini kurang. Terdapat beberapa mahasiswa yang punya kepercayaan bahwa mereka ke kampus masuk kelas diberikan tugas kuliah, jadi sarjana, berkerja, dan bangun keluarga. Pemahaman yang seperti inilah yang perlu dirubah. Bahwa kuliah yang tidak diiringi oleh petualangan, keberanian, dan keberpihakan akan membuat mahasiswa menjadi fosil, anak-anak muda yang masih segar raganya tapi mati pikirannya.
Mahasiswa memang istimewa di mana terdapat masa terbaik, masa terindah yang patut dijalani dengan mimpi, keberanian, dan imaginasi. Sebagai agent of change sekaligus generasi penerus bangsa, kitalah mahasiswa yang akan membawa bangsa ini menemukan harapannya. Mulai saat inilah mahasiswa perlu menyadari bahwa perlawanan lewat aksi-aksi demonstrasi jalanan saja tidaklah cukup, karena ia hanya mereduksi kezaliman, dan belum cukup tepat untuk disebur solusi.  Tuntut kedaulatan yang telah lama hilang. Rebut kekuasaan dari komplotan para penakut. Satukan kembali kekuatan mahasiswa sebagai pendobrak kemapanan dan penghancur tirani. Kelak sejarah akan menuliskan gerakan mahasiswa kembali merobohkan kekuasaan yang mengkhianati rakyatnya. Untuk itu mahasiswa perlu menempatkan diri secara pas sebagai bagian dari kelompok cendekiawan, dan tetap menjaga perannya sebagai kekuatan moral dan agent of change. HIDUP MAHASISWA !









DAFTAR PUSTAKA

Prasaja, A. D. 2018. Jendela Sang Kesatria. Palembang : Penerbit SPEKTA
Prasetyo, Eko. 2017. Bergeraklah Mahasiswa. Yokyakarta : Instrans Publising
Prasetyo, Eko. 2017. Bangkitlah Gerakan Mahasiswa. Yokyakarta : Instrans Publising
Evyta. A. R. 2005. Gerakan Mahasiswa Antara Idealisme dan Realitas. Medan : Pustaka Hanan





Essay Mahasiswa dan Pendidikan



 





MAHASISWA DAN PENDIDIKAN


Faizah Darwis
1847240035
28 B



HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019




Siapa dan Untuk Siapa
Mahasiswa, sering kali kita mendengar istilah mahasiswa, kata mahasiswa tentunya sudah tidak asing lagi untuk kita. Namun nyatanya kebanyakan orang-orang tidak mengetahui defenisi dari mahasiswa itu sendiri. Maka dari itu ada baiknya jika terlebih dahulu kita mengetahui defenisi dari Mahasiswa. Mahasiswa adalah sebutan untuk orang yang sedang menempuh pendidikan atau belajar diperguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, dan yang paling umum adalah universitas dan nama orang itu tercatat diperguruan tinggi tersebut. Ternyata menjadi Mahasiswa tidaklah seindah dunia perfilm-an yang sering kali kita lihat dilayar televisi. Karena kenapa? Karena mahasiswa memiliki beban berupa kewajiban. Namun tidak semua Mahasiswa mau menjalankan kewajiban mereka dengan baik. Karena ada dari mereka yang sekedar memenuhi gengsi, disuruh orang tua, ataupun hanya sekedar ingin ijazah agar mudah mendapatkan pekerjaan ditengah persaingan dunia kerja yang semakin keras.
Lantas mahasiswa yang baik itu seperti apa sih? Mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang tidak lalai akan kewajibanya. Kewajiban adalah sesuatu yang harus benar-benar dipenuhi yang sifatnya mutlak apabila tidak maka bisa terancam masalah yang besar. Kewajiban utama mahasiswa adalah soal akdemik. . KM. Sukamulia-Pendidikan merupakan salah satu aspek yang dijadikan tolak ukur untuk menentukan kemajuan sebuah negara. Pendidikan juga dijadikan sebagai tolak ukur kualitas kecerdasan manusia. Tidak hanya itu dengan adanya pendidikan, manusia juga dapat mencapai pemenuhan kebutuhan hidupnya dengan cara bekerja. Sehingga tidak heran jika banyak orang yang berlomba-lomba untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya sebab pendidikan sangat menentukan bagi seseorang untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak baginya. Berbiacara masalah pendidikan banyak masyarakat yang mengatakan bahwa perempuan tidak perlu pendidikan yang tinggi karena ujung-ujungnya perempuan kerjanya hanya didapur. Memang ada benarnya namun, untuk memiliki pendidikan bukan hanya hak laki-laki saja . Mencari ilmu, membuka wawasan, dan mendapatkan berjuta pengalaman, juga hak perempuan. Dan yang lebih mirisnya lagi , sekarang banyak dari kalangan masyarakat yang beranggapan bahwa pendidikan tidaklah begitu penting, banyak diantara mereka yang mengtakan seperti ini, banyak kok orang sukses tapi pendidikannya tidak terlalu tinggi, tamat SMA atau sederajat sudah cukup, buat apa kuliah? Banyak yang kuliah tapi ujung-ujunnya nganggur juga. Pasti banyak diantara kita yang sering mendengar kalimat-kalimat tersebut. Banyak orang yang mengatakan hal semacam ini. Apalagi pas lagi heboh-hebohnya Bu Susi jadi menteri kelautan dan perikanan. Tidak sedikit orang menjadikan fenomena Bu Susi tersebut sebagai ajang pembenaran bahwa kuliah atau berpendidikan yang tinggi menjadi hal yang tidak begitu penting dalam kesuksesan seseorang. Ada benar dan ada tidaknya. Benar bahwa banyak orang yang bisa sukses tanpa kuliah atau berpendidikan yang tinggi. Namun kita perlu paham, bahwa kebenaran-kebenaran tersebut  tidak selamanya akan terjadi pada setiap orang. Karena kualias dan keahlian tiap-tiap orang itu berbeda-beda. Kita tidak bisa mengetahui secara pasti, seperti apa masa depan yang akan kita jalani nantinya. Apakah mudah, biasa-biasa saja atau bahkan sangat sulit. Karena hal yang pasti itu adalah kematian.
Berbicara masalah pendidikan bisa dikatakan tidak akan ada habisnya, oleh karena itu pendidikan sangatlah penting untuk kemajuan bangsa kita kedepannya. Melihat akan pentingnya pendidikan maka mahasiswa memiliki peran  penting dalam mensosialisasikan atau membantu memberikan kesadaran kepada masyarakat atau siapapun yang masih minim bahkan tidak tahu sama sekali bahwa pendidikan itu sangat penting untuk diri kita dan negara kita. Karena pada saat ini kita harus memiliki pengetahuan yang luas agar tidak terjadi pembodohan-pembodohan yang bisa saja dilakukan oleh bangsa asing yang memanfaatkan minimnya pengetahuan kita. Memang susah dalam memberikan kesadaran kepada orang lain. Namun kita sebagai mahasiswa harusnya tak hanya berdiam diri saja menghadapi pola pikir masyarakat kita yang masih tertinggal dalam hal kesadaran terhadap pendidikan. Sebelum memberikan pemahaman kepada masyarakat, kita sebagai mahasiswa pun harus memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya pendidikan. Mahasiswa harus benar-benar menyadari bahwa pada zaman yang sudah modern dan dengan canggihnya teknologi ini, pendidikan harus lebih maju. Nah muncul pertanyaan, mengapa harus mahasiswa? Karena, Mahasiswa merupakan orang-orang beruntung yang dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Otomatis mahasiswa memiliki ilmu lebih dibandingkan orang-orang yang tidak mengenyam bangku perkuliahan. Di dunia perkuliahan, kita tidak hanya mendapat ilmu pendidikan sesuai jurusan yang kita ambil. Namun kita juga mendapatkan pelajaran moral,tentang bagaimana kita bersosialisasi dalam kelompok yang lebih luas. Pikiran kita pun sudah bukan seperti anak SMA atau yang sederajat. Jadi, pendidikan merupakan hal yang sangat penting utuk diperoleh anak-anak ataupun orang dewasa. Pendidikan merupakan modal dasar bagi seseorang agar dapat berhasil dan mampu meraih kesuksesan dalam kehidupannya.













DAFTAR PUSTAKA
Suherman. 2018. Menjadi Mahasiswa Ideal. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Rizki, AM. 2018.  7 Jalan Mahasiswa. Sukabumi: CV Jejak
Lutfi, Mustafa dan Abdul Halim Fathani. 2013. Hitam Putih Pendidikan.
Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press)

Friday, January 25, 2019


Assalamualaikum wr wb
Hai, calon pengurus himpunan akan segera diadakan perekrutan. Jangan sampai kalian melewatkannya.
Siapkan essai kalian dengan tema yang bisa kalian pilih :
1. Mahasiswa dan Pendidikan
2. Eksistensi dan Pergerakan Mahasiswa
3. Organisasi dan Literasi
Tinggal selangkah lagi kalian akan menjadi pengurus HIMA PRODI

Silahkan
* Unduh formulir pada halaman : http://bit.ly/formulir-hima2019
* Unduh format essai pada halaman : http://bit.ly/format-essai-hima2019

Kokoh Dalam Dinamika Perubahan
Salam Perjuangan ✊

Wednesday, March 29, 2017

Manfaat Mengikuti Himpunan Mahasiswa Program Studi

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA PRODI) adalah suatu organisasi di lingkungan kampus yang didirikan oleh sekelompok mahasiswa dengan latar belakang yang sama, dalam hal ini adalah Program Studi/program studi yang mereka tempuh. Saat ini, hampir di semua universitas besar di Indonesia mahasiswanya sudah memiliki Himpunan Mahasiswa Program Studi ini dimana tiap tiap HIMA PRODI ataupun HMJ di setiap kampus pasti memiliki aturan/pedoman yang berbeda satu sama lain dalam hal keanggotaan ataupun struktur organisasinya. Tapi tahukah teman-teman apa saja manfaat bergabung di dalam HIMA PRODI ini?

Ada banyak manfaat yang dapat kita peroleh jika kita berpartisipasi dalam suatu keanggotaan HIMA PRODI, yakni :
1. Kita dapat memperluas relasi dengan mahasiswa lain yang satu Program Studi dengan kita baik satu angkatan dengan kita ataupun kakak senior angkatan yang kelak bisa memberikan kita informasi di dunia perkuliahan kelak.
2. Kita dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan dengan teman-teman satu Program Studi, yang membuat kita semakin cinta akan Program Studi dan juga almamater kita.
3. Dapat bertukar pikiran satu sama lain jika terjadi masalah, baik akademik maupun non akademik nantinya.
4. Belajar berorganisasi dengan cara menjadi aggota aktif yang terlibat dalam kepengurusan ataupun kepanitian suatu acara HIMA PRODI.
Yang terakhir dan lumayan penting adalah :
5. Disadari atau tidak, di dunia kerja nanti peran alumni sangat diperlukan. Coba bayangkan jika kita hendak melamar pekerjaan di suatu perusahaan yang isinya senior Program Studi ataupun teman teman satu angkatan yang terlebih dahulu bekerja disana. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh, baik dalam hal kelancaran proses rekruitasi pekerjaan dan adaptasi yang mudah di lingkungan kerja mengingat kita pernah bekerja sama dengan mereka sebelumnya di HIMA PRODI dulu.

Demikianlah 5 peran penting HIMA PRODI. Sebenernya masih banyak hal lain yang belum bisa disebutkan. Oleh karena itu, kami mengajak agar rekan-rekan sekalian tidak hanya fokus menuntut ilmu akademik saja, namun juga hendaknya dibarengi dengan dunia non akademik seperti HIMA PRODI.