EKSISTENSI
DAN PERGERAKAN MAHASISWA
ANNISA
RABIATUL UMRAH
1847241030
28
C
HIMPUNAN
MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2019
ANTARA
PERAN DAN KEWAJIBAN
Mahasiswa
merupakan seorang yang tercatat namanya secara administrasi di salah satu perguruan
tinggi negeri/swasta dan mengikuti semester berjalan. Tetapi, di balik itu mahasiswa
mempunyai peran yang begitu besar di kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat
kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik atau buruknya suatu Negara dilihat dari
kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negaranya
terutama mahasiswa. Generasi muda merupakan salah satu pilar penting penentu bangsa.
Tulang punggung perubahan itu ada di tangan pemuda, khususnya mahasiswa.Oleh karna itu mahasiswa harus terus melakukan pergerakan.
Mahasiswa
sebagai seorang yang mengenyam bangku pendidikan tertinggi memiliki peran penting
dalam pendidikan di negaranya. Sesuai dengan tiga peran mahasiswa yaitu, Pertama
adalah Iron Stock yang berarti stock besi. Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock,
yaitu diharapkan mahasiswa mampu menjadi manusia-manusia tangguh yang dapat menggantikan
generasi-generasi sebelumnya. Kedua agen of change yang berarti agen perubahan.
Mahasiswa tidak hanya merubah dirinya sendiri tetapi mahasiswa memiliki peran sebagai
agen perubahan di kehidupan masyarakat terlebih lagi bangsa dan Negara. Ketiga adalah
Social Control yang berarti pengontrol social. Di landasi dengan pengetahuannya,
tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan pola berfikirnya,
mahasiswa di harapkan mampu menjadi pengontrol di masyarakat.
Dunia
perkuliahan sudah sangat berbeda dengan dunia SMA. Mahasiswa tidak lagi seperti
siswa yang terus di beri pengetahuan atau istilahnya copy paste jika membuat sebuah
makalah, namun mahasiswa dituntut untuk mempunyai pendapat sendiri atau minimal
sebelum masuk kelas dia sudah punya pemahaman agar di kelas arah pembelajarannya
bisa lebih ke diskusi. Seorang mahasiswa dikenal sebagai seorang yang berfikir dewasa,
kritis dalam menyikapi suatu masalah di negaranya. Sama halnya dengan dunia pendidikan.
Sebagai
seorang mahasiswa tentunya kita harus tahu bagaimana kondisi pendidikan di
Negara kita sekarang ini. Apakah pendidikan di Negara kita ini sudah memadai?
Apakah sudah tidak ada anak Indonesia yang tidak merasakan bangku sekolah ? apakah
semua masyarakat Indonesia mampu menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang sarjana?
Tentunya tidak. Faktanya banyak generasi penerus bangsa yang tidak bisa menyelesaikan
pendidikannya sampai jenjang sarjana. Jangankan sarjana bahkan ada yang tidak bisa
menyelesaikan pendidikannya di bangku SMA bahkan SMP. Sungguh sangat miris dunia
pendidikan di negeri kita.
Saya
sebagai mahasiswa sangat prihatin melihat keadaan pendidikan sekarang ini.
Bahkan sekarang yang sedang viral dikalangan mahasiswa yaitu mengenai UKT (uang
kuliah tunggal) yang dimana UKT ini setiap tahunnya meningkat sehingga sangat memberatkan
mahasiswa terutama orang tua mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki uang berlebih mungkin
tidak mempermasalahkan itu, tetapi bagaimana dengan mahasiswa yang hidupnya kekurangan?
Pastinya itu akan menjadi beban yang berat untuk mereka. Selain itu, UKT juga sekarang
ini sudah tidak tunggal lagi, kenapa? Karena banyak pembayaran-pembayaran di
luar UKT.
Lalu
apa yang harus kita lakukan sebagai mahasiswa setelah melihat keadaan ini?
Tentunya kita harus melakukan pergerakan, menyuarakan aspirasi kita, merealisasikan
ilmu yang kita dapat di bangku perkuliahan untuk masa depan negeri kita. Jangan
jadikan pendidikan di negeri kita sebagai ajang pamer kekayaan. Itulah peran
yang harus dilakukan mahasiswa. Tetapi, bagaimana jika peran mahasiswa tersebut
terlaksana sedangkan kewajibannya tidak terlaksana dengan baik? Tentunya itu tidak
bisa dikatakan sebagai mahasiswa yang baik.
Mari
bedakan antara kewajiban dan peran. Kewajiban adalah sesuatu yang harus benar-benar
dipenuhi yang sifatnya mutlak apabila tidak maka bisa terancam masalah yang
besar. Kita bisa katakana kewajiban merupakan kebutuhan primer yang harus benar-benar
terpenuhi. Peran adalah sebuah tanggung jawab yang ditanggung seseorang karena menyandang
peran tersebut.
Kewajiban
utama mahasiswa adalah soal akademik. Tujuan mahasiswa untuk ke kampus adalah belajar,
namun jika proses belajarnya tidak baik atau bermasalah maka ia sudah melalaikan
kewajibannya. Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang lebih mementingkan kegiatan organisasi
dari pada akademiknya? Sisi akademik apabila dia sering bolos atau IPKnya selalu
di bawah beban maka ia belum bisa dikatakan sebagai mahasiswa yang baik.
Bagaimana bila seorang mahasiswa di bidang akademiknya standar lalu dia prestasi
atau pencapaiannya bagus di luar kelas? Ya tentu bagus dan harus di
pertahankan. Mahasiswa ini termasuk luar biasa baik atau sangat baik. Tidak berarti
beres soal akademik itu IPK harus 4,00 atau 3,50 keatas namun mampu menyelesaikan
kewajiban akademiknya dengan baik. Misalnya IPK hanya 3,00 pas-pasan namun tidak
ada mata kuliah yang mengulang karena nilai terlalu jelek atau tidak pernah bermasalah.
Menjadi
mahasiswa sama seperti menjalani kehidupan di mayarakat. Semuanya tentang pilihan
aktif di organisasi ataupun tidak. Namun, pasti di dalam kehidupan ada kewajiban
yang harus dipenuhi apapun pilihan atau jalan kita sebab itu sesuatu yang
mutlak sama seperti menjadi mahasiswa. Saat kita memilih untuk menjadi mahasiswa
yang aktif di organisasi, maka kita tetap memiliki kewajiban akademik yang
harus kita penuhi. Mahasiswa yang baik adalah mereka yang tidak lalai akan kewajibannya.
Dan mahasiswa yang luar biasa baik atau sangat baik adalah mereka yang tidak lalai
akan kewajibannya dan tetap menjalankan perannya dengan sangat baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Rizki,
AM.2018.7 JalanMahasiswa.Sukabumi:CV
Jejak
Arifudin.2018.GerakanMahasiswaDiborgol. Surabaya:Media
SahabatCendekia
Kirnandita,
Patresia and Ariadinata, Jumali. 2013. DeritaMahasiswa.
Jakarta Selatan :Gagas Media



